5 Jurus Jitu Menghypnosis Anak

5 Jurus Jitu Menghypnosis Anak

Banyak orangtua mengeluh tentang bagaimana mengatasi perilaku anak mereka, seakan-akan anak merupakan bumerang bagi orangtuanya. Ketika diberitahu jangan lari, malah berlari-lari. Tentunya banyak teman atau saudara kita yang memiliki anak kecil mengalami hal serupa.

Ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh orangtua, tentang bagaimana seorang anak memproses informasi yang dia peroleh. Otak yang berada pada diri anak kecil sangatlah jauh berbeda dengan otak yang ada di kepala orang dewasa. Apa bedanya?

Ketika seorang anak berusia 5 tahun ke bawah, otaknya memiliki daya serap informasi yang sangat tinggi dan mudah sekali mempelajari segala sesuatu. Bahkan beberapa ahli mengatakan bahwa usia 0-3 tahun ini adalah Golden Age.

Berikut ini adalah beberapa cara ampuh untuk memodifikasi perilaku anak dibawah 12 tahun :

1. Beritahu Langsung (Direct Suggestion)

Cara ini sungguh mudah dan gampang, anda hanya perlu memegang kedua bahu atau ke dua tangan sambil mata melihat ke anak dengan tatapan datar, tidak bermaksud memarahi ataupun bercanda, dan mengatakan hal yang anda inginkan.

Misalnya, “Mulai besok dan seterusnya belajar adalah kegiatan yang menyenangkan”, katakan dengan nada yang tegas (bukan dibentak), sambil mata orangtua dan anak saling bertatapan. Ulangi saja kata tersebut tiga kali setelah itu biarkan anak anda melakukan aktivitasnya kembali, mudah bukan?

Hanya tingal panggil anak anda, pegang kedua bahu atau kedua tangannya (pertanda anda mengajaknya berbicara secara serius) dan ucapkan kalimatnya “Makin hari kamu makin…”. Satu hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan cara ini, yaitu menggunakan kalimat positif.

2. Bioskop Ajaib

Bioskop Ajaib adalah cara untuk memasukan sugesti dengan cara yang cepat dan akurat. Sebagai orangtua kita sebaiknya belajar memiliki kemampuan untuk bercerita dongeng kesukaan anak, dan kita sesuaikan cerita tersebut dengan nilai-nilai atau aturan yang dibutuhkan oleh anak kita.

  • Hindari penggunaan kalimat negatif (tidak, jangan) karena otak manusia tidak dapat mengenali kalimat negatif. Misalnya, jika anda diminta untuk membayangkan jeruk, apa yang keluar dalam imajinasi anda? Tulisan J-E-R-U-K atau gambar buah jeruk? Pasti gambar buah jeruk yang keluar. Tetapi ketika mendengar kata “Tidak” apa yang ada dalam imajinasi anda? Jawabannya adalah kosong, tidak ada apa-apa.
  • Ungkapkan keinginan anda secara langsung, misalnya “Jangan lari-lari” sebenarnya keinginan anda adalah duduk tenang. “Jangan nakal” sebenarnya maksud anda adalah anak yang baik. Sebaiknya pilih kata yang tepat saat kita ingin berkomunikasi dengan anak.
  • Ceritakan secara konsisten dengan penuh variasi. Seandainya anda ingin menenanamkan tentang bagaimana sikap mendengarkan yang baik, ulangi cerita tersebut pada waktu yang berbeda sampai perilaku ini benar-benar sudah menjadi kebiasaannya (biasanya 3-5 kali cerita), dengan tokoh yang berbeda atau membuat cerita yang bersambung.

Instruksinya mudah, kita bisa minta kepada anak “Nah, coba papa / mama akan ajak kamu nonton bioskop ajaib, ini hanya bisa dilihat jika kamu memejamkan mata. Kemudian tokoh kesayanganmu akan muncul disana, coba tutup mata kamu”.

Nah setelah anak menutup mata maka kita tinggal mengarahkan saja, perilaku apa yang perlu diperbaiki dengan mengunakan tokoh utama tersebut. Gunakan kesempatan ini untuk memasukan nilai-nilai positif pada anak, seperti sopan santun, aturan dalam bersosialisasi, dan lain-lain.

3. Dongeng

Ini adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh orangtua kepada kita ketika menjelang tidur. Banyak sekali manfaat dongeng jika kita mengetahui kondisi psikologis dan mekanisme pikiran seorang anak.

Biasanya kita memberikan waktu untuk kegiatan ini adalah pada malam hari, menjelang anak kita tidur. Nah, pada momen ini sebenarnya tingkat kesadaran seorang anak sudah jauh menurun, alias pintu menuju pikiran bawah sadarnya terbuka, dimana kita tahu bahwa pikiran bawah sadar merupakan tempat “program” kehidupan kita.

Pada kesempatan memberikan dongeng pada anak, ceritakan dongeng yang penuh muatan “Positif. Anda bisa menciptakan dongeng sendiri sesuai kebutuhan anak, misalnya Peter Pan yang senang sekali belajar dan mengerjakan tugas sekolah, Tarzan yang suka makan sayur dan buah-buahan, Cinderela yang disiplin, atau apapun. Gunakan kreativitas dalam bercerita untuk membuat anak memiliki hidup yang lebih baik.

  • Jika anda membacakan dongeng dengan menggunakan buku, usahakan anda dekat, memeluk atau memangku anak saat menceritakan dongeng tersebut. Apa maksud dari semua ini? Dengan anda memeluk, dekat atau memangku anak, maka anak merasa nyaman senang, merasa dicintai, ada perhatian khusus bagi anak.
  • Hal ini berguna sebagai jangkar atau “Anchor” bagi anak saat dia membaca buku sendiri, maka secara tidak langsung anak akan mengkaitkan buku dengan rasa nyaman. Sehingga anak akan mudah sekali belajar, membaca buku bukanlah sesuatu hal yang menjemukan bagi dirinya.
  • Setelah membacakan dongeng, coba tanyakan kembali pada anak apa yang baru saja didengarnya. Minta anak menceritakan kembali sebisanya. Anda juga bisa meminta anak mendongengkan suatu cerita pada adiknya. Dengan menceritakan kembali, maka nilai yang ada di dongeng tersebut akan lebih kuat tertanan dalam program pikiran anak.
  • Mencari bahan untuk dongeng? Setiap orangtua bisa mendongeng untuk anaknya, baik sekadar untuk hiburan atau maksud lainnya. Dengan bercerita orangtua menjadi kreatif, sedangkan pengalaman hidup anak bisa menjadi sumber ide. Dengan sedikit latihan, bisa diperoleh pengalaman untuk menyampaikan cinta, nilai-nilai dan keyakinan yang disampaikan melalui dongeng.
  • Mendongeng tampaknya mudah, namun belum tentu setiap orangtua punya kesempatan untuk melakukannya.

4. Hypnosleep

Apakah Hypnosleep? Pada dasarnya sama dengan Hypnosis, yaitu orang yang sadar kemudian dengan teknik induksi diturunkan tingkat kesadarannya dengan berfokus pada satu hal, sehingga mengalami relaksasi yang dalam di seluruh tubuhnya dan kemudian sugesti diberikan.

Itulah proses yang terjadi pada Hypnosis. Nah, proses Hypnosleep adalah kebalikan Hypnosis. Dalam Hypnosleep kita menaikan kesadaran seseorang dari kondisi anak tertidur pulas ke kondisi Hypnosis (Trance), kemudian sugesti diberikan pada saat kondisi Hypnosis (Trance), kita naikan kesadarannya, kemudian diberikan sugesti dan setelah itu anak ditidurkan lagi.

Contoh sugesti untuk Hypnosleep :

  • Semakin hari belajar adalah kegiatan yang sangat menyenangkan.
  • Mulai besok dan seterusnya kamu akan mudah bangun jam 6 pagi.
  • Semakin hari kamu makin sayang sama adik / kakak kamu.
  • Mulai besok dan seterusnya mudah bagi kamu untuk belajar berhitung.
  • Semakin hari membaca adalah kegiatan yang menyenangkan.

5. Gosip Positif

Maksud dari gosip positif adalah orangtua membicarakan kebaikan, prestasi, kemajuan anak, dengan suara yang agak keras sehingga anak tahu kalau dirinya sedang menjadi bahan pembicaraan.

Misalnya, orangtua membicarakan kemajuan anaknya, di dalam kamar dengan suara yang keras, sehingga anak yang sedang berada di luar kamar mendengarnya. Contoh:

Papa: Papa mengamati, Anton sekarang makin sering mengerjakan tugas ya Ma?
Mama: Iya Pa, anak kita itu makin disiplin dengan tugas dan kewajiban sebagai pelajar.
Papa: Wah, kalau begitu nanti liburan akhir tahun kita ajak dia ke taman safari ya Ma. Dia pasti senang ya?
Mama: Usul yang bagus Pa, Mama rasa juga begitu.

Lakukan hal tersebut untuk memperkuat perilaku anak, dan membuat diri anak merasa berharga. Perlu diingat juga, jika kita melakukan hal ini dengan tepat dapat mengakibatkan perasaan positif  dan perasaan berharga pada anak berkembang.

Jika kita melakukan dengan salah misalnya membicarakan sifat jelek anak, maka mengakibatkan munculnya perasaan negatif yang dapat menghambat perkembangan emosinya dan berujung pada Mental Block.

Semoga bermanfaat.

Ingin tahu tipe kepribadian anda? Yuk coba tes kepribadian ini GRATIS!

Baca: Perlukah Anak Belajar Bahasa Asing Sejak Usia Dini?