6 Keunggulan Pendidikan di Finlandia, Apa Yang Diutamakan?

6 Keunggulan Pendidikan di Finlandia, Apa Yang Diutamakan?

Menurut informasi terkini Finlandia menggunakan pedoman yang pernah disampaikan Ki Hajar Dewantara, Bapak pendidikan dari Indonesia. Simak dan pahami 6 informasi penting berikut ini.

Gunakan informasi ini untuk memperlengkapi dan menambah wawasan kita, bukan mencela sana sini. Bersama kita dapat membangun pendidikan Indonesia menjadi lebih baik dan itu dimulai dari sikap kita.

1. Guru Adalah Pekerjaan Paling Bergengsi

Penopang utama dari kualitas pendidikan di Finlandia adalah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Karena Finlandia paham bahwa guru adalah profesi yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi masa depannya.

Di Finlandia profesi sebagai guru adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi, dan pendapatan guru di Finlandia juga dua kali lebih besar daripada pendapatan guru di Amerika. Mulai dari jenjang SD hingga SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memiliki tesis yang sudah dipublikasi dan memiliki gelar master yang disubsidi oleh pemerintah.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang intensif, pemerintah Finlandia memastikan adanya cukup guru dalam sistem pembelajaran. Bisa dipastikan untuk setiap 12 siswa di Finlandia akan ada 1 guru, dimana rasio ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.

Dengan demikian guru dapat memberikan perhatian untuk setiap anak, tidak hanya mengajar dengan berdiri di depan kelas. Jika pendidikan di Indonesia ingin semaju Finlandia, maka guru-guru di Indonesia selayaknya juga harus mendapatkan dukungan seperti ini.

Bukan hanya dukungan berupa materi dari pemerintah saja tetapi juga dukungan berupa moral, semangat, dan perhatian dari pihak sekolah serta orangtua murid tentu akan sangat bermanfaat bagi upaya mereka yang luar biasa.

2. Tidak Perlu Ujian Nasional

Pemerintah Findlandia meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti tentang cara memberikan penilaian terbaik bagi siswa-siswa mereka, sehingga ujian nasional pun tidak diperlukan.

Dengan kualitas dan kredibilitas tenaga pengajar yang tinggi, pemerintah Finlandia menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Para guru hanya mengikuti garis pedoman nasioal yang longgar.

Di negara-negara lain, latar belakang dan keberagaman tingkatan sosial dapat menjadi tantangan tersendiri dalam menyeleraskan kualitas pendidikan. Tetapi dengan fleksibilitas dalam sistem pendidikan di Finlandia semua itu justru dapat difasilitasi, sehingga tiap-tiap siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

3. Belajar 45 Menit, Istirahat 15 Menit

Di Finlandia untuk setiap 45 menit siswa belajar, mereka mendapatkan istirahat selama 15 menit. Guru di Finlandia meyakini bahwa dengan memberikan kesempatan untuk istirahat, otak dapat membangun fokus yang baru.

Dengan demikian kemampuan terbaik siswa untuk belajar dan menyerap ilmu justru akan muncul dengan sendirinya, sehingga mereka menjadi lebih produktif pada jam belajar.

Selain dapat meningkatkan kemampuan fokus saat belajar, jam istirahat tersebut juga memberikan manfaat dalam kesehatan siswanya. Karena dengan banyaknya jam istirahat siswa akhirnya tidak hanya duduk diam di kelas selama berjam-jam, tetapi mereka dapat menjadi lebih aktif dengan bermain dan banyak bergerak.

4. Sekolah Hanya 5 Jam Sehari

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, jam sekolah di Finlandia relatif lebih pendek. Siswa SD di Finlandia hanya sekolah selama 5 jam setiap harinya, sedangkan untuk siswa SMP dan SMA sudah mengikuti sistem pembelajaran layaknya kuliah. Pendeknya jam belajar tersebut justru mendorong siswa untuk menjadi lebih produktif.

Siswa di Finlandia tidak merasa terpaksa untuk datang ke sekolah, sebab mereka hanya datang pada jam atau jadwal pelajaran yang mereka pilih sendiri. Dengan kata lain,siswa datang ke sekolah karena itu pilihan mereka.

Pada awal semester di Finlandia, guru-guru akan menyuruh siswanya untuk menentukan target pembelajaran mereka sendiri. Sehingga ketika kelas dimulai mereka tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga siap untuk memulai proyeknya sendiri.

5. Tidak Ada Sistem Ranking

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan harapan semua siswa di Finlandia dapat menjadi pintar tanpa terkecuali, pemerintah tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi. Karena menurut mereka sistem ini pada akhirnya hanya akan menghasilkan sejumlah siswa bodoh dan siswa pintar.

Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif, tidak ada program akselerasi. Anak-anak dari kelas berbeda juga sering bertemu pada kelas campuran. Untuk siswa yang membutuhkan bantuan khusus pun tetap ditempatkan dalam program dan kelas yang sama.

Strategi itu terbukti berhasil, karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.

6. Sekolah Mulai Usia 7 Tahun

Di Finlandia anak-anak baru boleh sekolah ketika mereka berusia 7 tahun. Jika dibandingkan negara-negara lain bisa dikatakan usia tersebut cenderung lebih telat, tetapi hal ini justru karena pertimbangan terhadap kesiapan anak-anak untuk belajar.

Pada usia dini anak-anak didorong untuk lebih banyak bersosialisasi dan bermain. Mereka lebih mengutamakan belajar dalam bermain, menemukan jawaban sendiri, dan berimajinasi. Penilaian tugas pun tidak diberikan hingga kelas 4 SD, dan permainan interaktif ini masih mendominasi sistem pembelajaran di Finlandia hingga jenjang SMA.

Pelajar di Finlandia tidak pernah merasa terpaksa untuk belajar, karena mereka sudah terbiasa dalam menemukan cara belajar sendiri yang paling efektif bagi mereka. Dalam tes internasional Programme for International Student Assessment (PISA) pelajar umur 15 di Finlandia terbukti berhasil mengungguli pelajar lain dari seluruh dunia. Hal itu yang membuktikan efektifitas sistem pendidikan di Finlandia.

Semoga bermanfaat.

Ingin tahu tipe kepribadian anda? Yuk coba tes kepribadian ini GRATIS!

Baca: Biarkan Anak Anda Berbeda