6 Ciri Karakter Anak Bermasalah

6 Ciri Karakter Anak Bermasalah

Mungkinkah mengetahui dan memastikan apakah seorang anak itu bermasalah dalam waktu 5-10 menit pertama saat kita bertemu dengannya? Jawabannya adalah mungkin dan pasti! Itu pertanyaan yang sering kami ajukan kepada peserta seminar ataupun para orangtua yang sedang bersemangat belajar, dan mencecar kami dengan berbagai pertanyaan seputar anaknya.

Rahasia tersebut akan kami bahas sekarang, rahasia yang sering kami gunakan untuk menganalisa seorang anak. Apakah dia bermasalah, bahkan setelah mempelajarinya dengan seksama kita mampu meramal masa depan seorang anak. Tenang ini bukan obral janji, tetapi ini pasti.

Dari hasil menangani berbagai kasus keluarga dan individu, maka terbentuklah suatu pola akurat yang dapat dipahami pada setiap individu. Jika seseorang memiliki masalah, sebagian besar masalah tersebut berasal dari 2 hal, yaitu:

  • Keluarga (keluarga yang membentuk masalah tersebut secara tidak sengaja).
  • Masalah tersebut berasal dari usia 7 tahun kebawah.

Keluarga, adalah faktor penting dalam pendidikan seorang anak. Karakter seorang anak berasal dari keluarga. Dimana sebagian besar hingga usia 18 tahun anak-anak di Indonesia menghabiskan waktunya 60-80% bersama keluarga.

Pada dasarnya manusia berbeda dengan binatang, seekor anak kucing yang baru lahir bisa hidup jika dipisahkan dari induknya, dan banyak binatang yang lain yang memiliki kemampuan serupa. Tetapi manusia tidak bisa, sampai usia 18 tahun masih membutuhkan orangtua dan kehangatan dalam keluarga.

Sukses seorang manusia tidak lepas dari “kehangatan dalam keluarga”. Akan sangat banyak hal yang akan dikupas dari tiap tahun kehidupan manusia dan kebutuhannya serta cara memenuhi kebutuhan tersebut, terutama aspek emosi. Kita akan membahas hal ini di lain kesempatan, kini kita kembali ke cara mengetahui ciri anak bermasalah.

Usia 7 tahun kebawah? Ada apa pada usia ini? Pada masa ini kebanyakan (85%) letak masalah atau asal muasal masalah atau hambatan seorang manusia tercipta. Istilah kerennya Mental Block. Karakter yang menghabat pencapaian cita-cita pribadi kita. Dan biasanya akan terasa pada usia 22 tahun keatas.

Ya Mental Block seperti program yang seakan-akan dipersiapkan (karena ketidak sengajaan dan ketidak tahuan orangtua kita) untuk menghambat berbagai macam aspek dalam kehidupan kita.

Aspek itu bisa berupa Karier (takut kaya, takut jabatan tinggi) kesehatan (tubuh gemuk, alergi) Relationship (sulit cocok dengan pasangan atau teman, paranoid) dan lain hal, serta masih banyak lagi.

Ada apa dengan 7 tahun kebawah, dan di sekitar 7 tahun pertama kehidupan manusia? Pada masa ini kita mempunyai kebutuhan dasar Emosi yang HARUS terpenuhi. Jika pada masa ini lewat dan tidak terpenuhi maka, akan terjadi Mental Block pada diri anak tersebut.

Inilah asal muasal dimana Mental Block terbentuk. Karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar Emosi yang dibutuhkan seorang manusia. Kebutuhan apa yang dibutuhkan pada anak seusia itu? Sehingga fatal akibatnya (pada masa dewasa anak tersebut) jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi

Ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0–7 tahun bahkan lebih, cara ini adalah kunci dalam pendidikan karakter, agar karakter anak kita bisa tumbuh dan berkembang maksimal. Disamping itu ketiga hal inilah asal muasal Mental Block yang sering kali terjadi atau terasa sangat menganggu pada saat anak tersebut dewasa. Yaitu :

1. Kebutuhan akan rasa aman
2. Kebutuhan untuk mengontrol
3. Kebutuhan untuk diterima

3 kebutuhan dasar emosi tersebut harus terpenuhi agar anak kita menjadi pribadi yang handal dan memiliki karakter yang kuat menghadapi hidup. Hal ini akan sangat panjang sekali jika dijelaskan.

Sebenarnya ada 6 ciri karakter anak yang bermasalah, cukup kita melihat dari perilakunya yang nampak, maka kita sudah dapat melakukan deteksi dini terhadap “musibah besar” di kehidupan yang akan datang (semakin dewasa) dan secepatnnya dapat melakukan perbaikan. Inilah ciri-ciri karakter tersebut :

1. Susah Diatur

Hal yang paling nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. Pada fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya.

Hal yang dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya dengan kondisi emosi yang tenang. Ingat akan kebutuhan dasar manusia? Tiga hal diatas yang telah disebutkan, nah kebutuhan itu sedang dialami anak. Kita hanya bisa mengarahkan dan mengawasi dengan seksama.

2. Kurang Terbuka

Saat orangtua bertanya “Bagaimana sekolahnya?” Anak menjawab “Biasa saja”, menjawab dengan malas, namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan?

Ini adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figur orangtua tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dan lain-lain). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai mengganti pendekatan kita.

3. Menanggapi Negatif

Saat anak mulai sering berkomentar “Biarkan saja, dia memang jelek kok”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah, salah satu cara untuk naik ke tempat yang lebih tinggi adalah mencari pijakan.

Sama saat harga diri kita rendah maka cara paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah dengan mencela orang lain. Dan anak pun sudah terlatih melakukan itu, berhati-hatilah terhadap hal ini. Harga diri adalah kunci sukses di masa depan anak.

4. Menarik Diri

Saat anak terbiasa dan sering menyendiri, asyik dengan dunianya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda.

Setiap manusia ingin dimengerti, bagaimana cara mengerti kondisi seorang anak? Kembali pada 3 hal yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin diterima apa adanya, dimengerti-semengertinya dan sedalam-dalamnya.

5. Menolak Kenyataan

Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, atau “Aku tidak bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 4, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh, “Masa begitu saja tidak bisa sih, kan mama sudah beri contoh berulang-ulang”.

6. Menjadi Pelawak

Suatu kejadian di sekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah.

Tetapi jika berulang-ulang dia tidak mau kembali ke tempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya maka kita sebagai orangtua harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa diterima di rumah, kemanakah orangtua?

Semoga bermanfaat.

Ingin tahu tipe kepribadian anda? Yuk coba tes kepribadian ini GRATIS!

Baca: Siapakah Guru Pendidikan Karakter?


173 Comments on “6 Ciri Karakter Anak Bermasalah”

  1. Saya sering mendengar setiap pulang sekolah, anak lelaki saya usia 8 tahun sering dipukul temannya sehingga saya sering memarahi temannya. Apakah salah jika saya melakukan hal itu? Apakah nanti akan berdampak buruk pada anak saya, tentang pembelaan dari saya terhadap pribadinya?

    • Bicarakan hal ini dengan gurunya, dan upayakan pihak sekolah yang menyelesaikan hal ini. Karena kejadian ini terjadi di sekolah. Yang perlu anda lakukan adalah menguatkan mentalnya dan mengajak bersabar bahwa pihak sekolah akan membantu ini, dan anda tetap berada disisinya untuk menguatkan dia dari proses yang tidak menyenangkan tersebut.

  2. Saya mau tanya, anak saya perempuan umur 15 tahun, dan sudah mulai senang dengan lawan jenis. Dia orangnya tertutup (pendiam), pacarnya itu teman semasa SMP tetapi kelakuaannya tidak baik (suka narkoba). Dia pulang sekolah suka terlambat dengan alasan ke rumah teman, belajar kelompok dan lain-lain. Baru satu bulan masuk sekolah sudah bolos lima hari, saya dipanggil guru. Alasannya dia menunggu pacarnya sakit, saya sedih kecewa marah. Baru terungkap setelah saya menemukan surat panggilan dari sekolah, dan membaca hp anak saya (pembicaaran anak saya dengan teman dekatnya). Apa yang harus saya lakukan agar anak saya jangan salah memilih teman? Terima kasih.

    • Nasihat yang mendesak dia untuk meninggalkan pacarnya tentu tidak berguna, karena anak anda sedang jatuh cinta. Ada baiknya gunakan emosinya (cinta) untuk membuat dia berubah. Pembahasan ini akan sangat panjang jika dituliskan, dan ada baiknya jika anda membaca buku Juara kehidupan, disana dijelaskan secara detail tentang relasi manusia.

  3. Saya mempunyai seorang anak umur 7 tahun kelas 2 SD. Sifatnya sangat cengeng dan kurang percaya diri. Rasa takut dan cemas yang tinggi bila tidak mengerjakan sesuatu akhirnya menangis. Bagaimana solusinya?

    • Anda perlu belajar tentang kepribadian anak, dan anda perlu mengenal lebih baik tentang anak anda. Percaya diri perlu dilatih dan ditanamkan terus menerus. Hindari menakut-nakuti anak atau mengancam anak. Langkah awal anda mengatasi hal ini adalah belajar memahami kepribadian anak anda.

  4. Umur saya 17 tahun. Saya bingung kenapa saya selalu diperhatikan biasa-biasa saja, sedangkan kakak saya dan kedua adik perempuan saya sangat diperhatikan. Contohnya, adik saya minta uang dikasih, sedangkan saya harus memohon-mohon terkadang. Dan saat saya marah, orangtua saya perhatian sama saya. Dibandingkan dari biasanya. Saya bingung harus bagaimana seharusnya dan supayaa diperhatikan seperti mereka?

  5. Saya mau tanya, saya orangnya pendiam, tidak terlalu suka berkumpul dengan orang banyak, dan saya sering menyendiri.
    Akibatnya saya kurang wawasan, yang saya mau tanyakan adalah apakah itu berdampak uruk bagi masa depan saya atau tidak?

    • Bisa jadi, karena akan anda kekurangan banyak informasi yang dapat menumpulkan wawasan anda.
      Belajarlah untuk terbuka dan mau belajar, Karena pada hakekatnya manusia ini hidup bukan untuk menjadi seorang diri saja.

  6. Saya seorang yang sudah berusia 30 tahun, cara mendidik keluarga saya sangat jauh menyimpang dari artikel ini. Orangtua saya sering memukul dengan kayu, memaki-maki bahkan suka mengumpat pada anaknya. Pernah menyiram air panas juga sehingga masih terasa sakit di hati, dan masih teringat di kepala. Ingin rasanya jangan sampai terulang perilaku-perilaku seperti itu ke anak-anak saya. Tetapi terkadang saya lepas kendali dengan marah-marah, dan memukuli anak sulung saya yang masih berusia 5 tahun. Yang mau saya tanyakan bagaimana caranya agar saya terlepas dari bayang-bayang didikan orangtua saya yang seperti itu? Sehingga tidak terjadi dengan cara mendidik dengan anak saya?

    • Anda dapat belajar memutus mata rantai tersebut dengan cara memaafkan. Bukan memaafkan orangtua saja tetapi memaafkan kejadian yang tidak enak tersebut. Memang hal tersebut tidaklah mudah, tetapi bisa. Saat anda merasa damai dengan kejadian lalu tersebut, anda bisa lebih jernih dalam melihat ke depan dalam mendidik anak anda.

  7. Anak saya susah kalau disuruh, tetaapi kalau mau mengambil sesuatu menyuruh orang lain. Sering saya kasih tau tetapi menangkapnya saya marahin dia. Terkadang tidak cekatan, usia hampir 7 tahun membaca masih mengeja, dan berhitung belum begitu bisa. Bagaimana ya caranya? Kadang sampai meledak ledak emosi saya.

    • Anda perlu melatih dia, mungkin prosesnya akan sakit karena dia sudah mau 7 tahun. Kenapa sakit? Karena dia sudah terbiasa enak seperti itu, dan anda berharap lebih dari perilakunya. Bagaimana supaya tidak sakit? Ubah lingkungannya, anda dan seisi lingkungan harus memberi contoh yang seperti anda kehendaki.

  8. Saya mau tanya, anak saya perempuan berusia 4 tahun 10 bulan. Suka sekali bermain menjadi ibu hamil dan melahirkan, bahkan dia tahu apa itu suami istri. Film dan game yang sering dimainkan yang romance dan ada pasangannya. Apakah ini ada dampaknya nanti ketika dewasa?

    • Dampaknya tidak ada jika anda memberikan pemahaman yang baik dan positif. Dampak dari dia mengetahui pemahaman dan permainan itu tidak ada, yang ada adalah jika dia tahu pemahaman itu tetapi lingkungan yang berada disekitarnya adalah lingkungan yang salah.

  9. Saya seorang ibu tiri dari 3 anak. Yang terbesar perempuan umur 16 tahun. Karakter anak ini sangat tertutup, jarang berbicara atau mengobrol baik dengan orangtua ataupun adik-adiknya. Dengan teman-teman sekolahnya sekalipun dia bersikap sama. Teman-temannya juga tidak banyak. Dia lebih senang menyendiri baik melamun ataupun hanya menonton youtube, atau mendengarkan musik korea. Tingkat kepeduliannya terhadap sekitar sangat rendah. Saya tidak memahami cara ibu kandungnya mendidik dia sebelumnya (saya baru menikah dengan bapaknya 1,5 tahun yang lalu, karena ibu kandungnya meninggal 2,5 tahun yang lalu). Anak ini sepertinya dibiarkan saja sibuk dengan dirinya sendiri. Tidak pernah diberikan tanggung jawab apapun. Sehingga untuk melakukan tugas rumah tangga seperti menyapu mengepel pun dia tidak tahu caranya, dan tidak berusaha berpikir bagaimana melakukannya. Untuk urusan keuangan yang sederhana dia juga belum mampu memikirkannya, karena sebelumnya uang saku diberikan setiap kali dia kehabisan dan terbiasa diberi banyak uang oleh nenek kakeknya (sebelum menikah dengan saya, suami dan anak-anak tinggal di rumah mertua). Sepertinya sejak kecil kegiatannya hanya fokus pada kegiatan akademis. Kemampuan akademisnya cukup bagus sampai dengan lulus SMP. Saat awal SMA prestasinya sangat buruk bahkan sebenarnya tidak naik kelas jika tidak kami pindahkan. Kemungkinan karena pengaruh schizofrenia.

    Awal pernikahan kelakuannya (semester kedua SMA untuk dia) sangat emosional sehingga atas saran saya, kami bawa ke psikolog dan psikiater dan di diagnosa mengidap schizofrenia. Sampai saat ini anak itu masih konsumsi obat abilify dan masih rutin ke psikiater. Saat ini emosional dan schizonya cenderung membaik dan sudah mulai menunjukkan perkembangan di akademik. Namun di luar akademik masih sulit sekali diarahkan. Hal ini membuat saya bingung untuk menghadapinya sementara anaknya pendiam sekali sehingga rasanya mustahil untuk mengajak dia mengobrol sekedar untuk tahu apa yang ada di hatinya. Dia juga sulit untuk mengekspresikan perasaannya, bahkan psikolog pun menghadapi kesulitan untuk menggali informasi dari dia.

    Menurut bapak apa yang sebaiknya saya lakukan agar dia bisa lebih bertanggungjawab sehingga kelak bisa hidup mandiri? Sementara hubungan saya dengan kdua adiknya baik-baik saja, mereka mau mengobrol dan curhat ke saya.

    • Tanggung jawab dilatih dengan memberikan rutinitas dan disiplin, latihlah anak untuk disiplin. Misal, tugas sehari-hari dari sekolah apakah beres, bagaimana menjaga kebersihan kamar. Hal seperti itu harus diajarkan dan dicontohkan juga.

  10. Saya punya keponakn kelas 4 SD. Hampir ke 6 sifat diatas ada pda drinya, dia anak yang suka memendam perasaannya. Orangtuanya sering memarahi dia karena sikapnya berubah menjadi anak yang pembangkang. Setiap hari dia sekolah sampai jam 2 siang. Setelah pulang sekolah dia harus les sampai jam 3. Terkadang malam hari dia disuruh belajar di rumah. Namum nilainya di sekolah cenderung buruk, kemarin dia bilang kalau dia sering mendapat ejekn dari teman-temannya.

    Saat orangtuanya berkonsultasi dengan gurunya, sang guru menilai bahwa keponakan saya sangat pintar berbicara dan membalikkn fakta. Saya takut kalau apa yang dikatakan gurunya membunuh karakternya, karena sang guru mengtakannya di depan keponakan saya. Saya juga takut rasa tidak dipercaya oleh guru dan orangtuanya mengganggu mentalnya. Jika benar keponakan saya seperti itu, apakah masalah keponakan saya terbilng parah? Dan bagaimana cara melakukan pendekatan terhdap anak yang seperti itu? Terima kasih

    • Ya, pendekatannya adalah ke orangtuanya. Apakah orangtuanya memiliki pola pendidikan yang konsisten, ayah dan ibunya sama dalam pola mendidik. Biasanya yang terjadi adalah tidak adanya konsistensi dalam pola mendidik anak, atau ada orang selain orangtua yang memberikan didikan di rumah. Sebaiknya hal itu dulu yang diperbaiki.

  11. Saya ibu dengan 2 anak, yang pertama putri berumur 7 tahun dan yang kedua putra berumur 4,5 tahun. Putri saya seringkali menangis kencang apabila ada hal yang tidak mau dia kerjakan atau tidak suka. Saat menangis kencang, saya dan suami saya sering berbeda pendapat, saya memarahi dan menyuruh anak saya diam, tetapi suami saya selalu menghampiri anak saya dan berusaha untuk membujuknya. Suatu hari saat anak saya menangis kencang lagi, saya minta papanya agar tidak menghampiri anak kami, biarkan dia yang menghampiri kami dan meminta maaf, akan tetapi anak saya tetap menangis dan tambah kencang. Saya diamkan anak saya sampai dia yang menghampiri saya. Apakah cara saya ini benar atau setiap nangis saya harus membujuknya? Saya tidak mau anak saya menjadi manja, tetapi saya tidak mau anak saya mengalami mental block juga. Terima kasih Pak.

    • Saat anak menangis maka terjadi proses emosional yang sedang terjadi, dan itu adalah hal yang wajar. Anak menangis adalah anak yang normal. Bagaimana sebaiknya? Biarkan saja, setelah menangis baru berikan edukasi dan ditanya perasaan apa yang menganggu. Proses komunikasi sebaiknya dilakukan setelah tangisan reda.

  12. Saya seorang ibu mempunyai 2 orang anak perempuan. Kenapa anak pertama saya selalu menggangu adiknya, dan saya pun jadi kurang menyanyangi anak saya yang pertama. Kenapa saya bisa merasakan hal seperti itu? Ada apa dengan diri saya?

  13. Saya memilik anak perempuan 5,5 tahun yang karakternya memang keras. Akhir-akhir ini kebiasaan suka mengaturnya semakin menggangu. Dia harus selalu duluan ketika membuka pintu, pencet lift atau apapun harus duluan. Ketika orang lain tidak sengaja mendului, dia akan marah tantrum dan teriak-teriak meminta diulangi lagi dia duluan, misalnya pintu ditutup kembali dan dibuka dia dulu baru yang lain holeh keluar. Demikian juga ketika main dengan temannya, dia akan mengatur temannya harus begini begitu. Kalau temannya tidak mau dia akan marah, mulaI memaksa dan berakhir dengan tantrum. Saya sudah coba menjelaskan tetapi dia tetap bersikeras bahwa dia harus menang dan duluan. Demikian juga ketika kita disiplinkan, dia tetap tantrum dan tidak berubah malah semakin sering tantrum.

    Apakah itu wajar pak? Mengingat karakter dia yang keras, mama saya mirip sekali karakternya dengan anak saya. Saya cuma khawatir kedepannya akan terus menjadi anak yang egois dan suka memaksakan kehendaknya.

    Mohon sarannya, terima kasih.

    • Tidak masalah, itu adalah tipe anak koleris. Mau mendominasi dan mengatur, hal itu tidak ada yang salah. Yang menjadi masalah adalah jika anda menjadi orangtua tidak belajar bagaimana memperlakukan anak ini.

  14. Anak saya berumur 4 tahun 11 bulan. Yang mau saya tanyakan apakah umur segitu masih wajar mengalami tantrum? Anak saya ini kalau lagi capek atau ngantuk atau ada sesuatu yang dia inginkan tetapi tidak dia dapat, dia seringkali memukul dan beeteriak. Terus anehnya juga, kalau saya lagi tertawa sama saudara atau teman, dia suka memukul saya. Dia bilang “jangan ketawa”. Kira-kira kenapa ya dia seperti itu? Apakah wajar kalau anak seumur itu masih tantrumnya seperti itu? Karena kalau ngobrol dengan ibu-ibu di TK sekolah saya, jarang ada yang anaknya suka memukul kalau lagi marah. Saya sih sejauh ini tidak pernah melakukan kekerasan ataupun main tangan. Cuma memang saya agak emosional, tetapi kalau saya sudah emosi sama anak, saya selalu bilang “maaf yaa, tadi ibu begini.”

    Lalu apakah anak seumur ini sudah bisa menerapkan aturan? Misalkan seperti mandi, agak susah disuruh mandi. Saya bilang “Kaka, jam 8 mandi ya (itu saya bilang setengah jam sebelumnya)” dia hanya bilang iya. Lalu saya beritahu lagi “kalau ternyata Kaka tidak mandi. Ibu belum mau main dulu ya sama Kaka” karena itu adalah hal yang paling tidak dia suka dibandingkan dengan yang lainnya, seperti tidak nonton tv. Apakah saya salah dalam melakukan aturan seperti itu kepada anak saya?

    Anak saya cenderung butuh “pemanasan” untuk di lingkungan atau sesuatu yang baru. Bahkan di sekolah pun kalau baru datang dia cenderung diam dulu, mengamati keadaan sekitar dan teman-temannya walaupun pada akhirnya dia ikut bergabung. Kemaren juga dia berenang di sekolah, tetapi cenderung ingin sama ibunya dulu, dan butuh waktu yang cukup lama untuk mau berenang. Tetapi akhirnya setelah dibujuk mau juga. Apakah ini terkait kepercayaan dirinya yang kurang? Bagaimana mengatasinya ya agar dia lebih percaya diri?

    Dan yang terakhir. Umur saya 27 tahun. Saya orangnya emang emosional, plin plan, kurang sabar, merendahkan diri sendiri, dan sensitif. Saya sadar betul itu, dan sangat susah sekali merubah karakter seperti itu. Walaupun yang sifat emosional saya sedang berusaah untuk menguranginya. Dan seringkali saya suka menyalahkan ibu saya karena tidak mendidik saya dengan baik. Apakah karakter sepeeti ini masih bisa dirubah? Bagaimana cara mengatasinya?

    Terima kasih banyak
    Mohon pencerahannya

    • Wajar apabila anak usia 4 tahun masih mengalami tantrum, dan pada usia tersebut anak sudah bisa menerapkan aturan. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan aturan yang yang anda terapkan. Untuk mengatasi seseuatu diluar anda agar terjadi dengan baik, sebaiknya anda perbaiki diri anda dahulu. Anda sangat hebat telah mengakui hal ini, seringkali orangtua komplain masalah anak tanpa berkaca bahwa ternyata dirinya banyak masalah, sehingga anak yang bermasalah sedikit seakan-akan bermasalah sangat banyak.

  15. Anak saya berumur 7 tahun kelas 1 SD. Dari play group sampai sekarang saya sering mendapat laporan dari guru kalau anak saya susah diatur belum lagi melukai anak-anak lain. Di rumah juga susah diatur, harus sampai dibentak baru mau bergerak. Saya tahu dia tidak bermaksud melukai teman-temannya, dia hanya mau bermain dan berteman, tetapi mungkin caranya agak sedikit memaksa. Apa yang harus saya lakukan untuk merubah sikapnya?

  16. Saya punya kakak yang senang menyendiri, dan selalu berkata tidak tahu ketika ditanya. Setiap habis diomelin dia pasti megang bantal dan berteriak kencang sekali, itu dia lakukan berkali-kali sambil menyebut dia membenci orang yang membuatnya menangis. Setelah berteriak dia menangis dan terus menangis terkadang saya perhatikan dia setelah habis dimarahi, atau habis ada masalah pasti mojok dikasur sambil berbicara sendiri dengan tembok, mengatakan seolah-olah dia ingin dimengerti tetapi mungkin karena orangtua saya egois jadi kakak saya hanya bisa mengeluh dari belakang. Apakah itu bisa mengganggu kejawaannya? Mohon pemberitahuan cara untuk menanganinya.

  17. Saya punya anak 2, berumur 10 tahun dan 7 tahun, anak saya ini punya kebiasan aneh. Keduanya kalau disuruh menulis sulit sekali, tetapi kalau disuruh mengerjakan soal berhitung sangat suka, jadi kalau didekte begitu mereka suka memilih membaca atau berhitung. Bagaimana cara mengatasinya, dan kalau ada ebooknya harga berapa?

    • Mohon maaf, kami tidak memiliki ebook yang membahas hal tersebut. Cobalah berlatih dengan disiplin, dengan memberikan hadiah. Jika selesai belajar menulis berikan snack kesukaan dia atau minuman sehat yang menjadi kesukaannya, lalu pujilah upayanya bukan hasil tulisannya.

  18. Saya punya anak laki-laki berumur 19 tahun, lebih suka di depan laptop atau internet daripada bersosialisasi, tidak terbuka jika punya masalah, karena dia selalu melarikan diri dari masalah yang dihadapi, dan tidak mau curhat. Saya tahu masalahnya sering terlambat, kalau diajak bicara tentang sekolah atau temannya ogah-ogahan, tidak menerima kenyataan, karena kalau diajak bicara tentang masalah yang pernah dialami akan menghindar. Maksud saya agar bisa introspeksi. Diajak ke psikolog tidak mau. Apa yang harus saya lakukan?

    • Jadilah orang yang bisa dipercaya dia, dan menerima tanpa menghakimi. Perlahan arahkan dia ke sikap yang lebih dewasa. Ada 1 hal yang perlu anda ketahui, keadaan ini tidak terjadi dalam 1 malam, maka untuk menyelesaikannya akan membutuhkan waktu juga.

  19. Anak saya berumur 4,5 tahun. Sangat keras kepala, jika sedang marah besar dan menangis dia bisa menyakiti dirinya sendiri dengan mencakar-cakar dadanya sendiri. Apakah anak saya bermasalah? Karena tampaknya dia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Terima kasih.

  20. Orangtua saya, terutama mama kalau bad mood, pusing, haid dan lain-lain, sering marah kepada anaknya. Mau bercanda terus di saat anaknya serius mau bicara, mama malah mengejek anaknya, dan mengatakan kata-kata yang kasar. Contohnya “kamu jangan kaya orang goblok deh”, “dasar oon”, “bisa tidak sih mikir pakai otak”. Papa saya juga sering marah kalau lagi ada masalah. Saya jadinya kyak trauma kalau pulang ke rumah setiap pulang sekolah. Bagaimana sikap anak untuk menghadapi hal tersebut?

    Terima kasih

  21. Saya ibu 2 anak dan bekerja, kedua anak saya laki-laki berumur 6 tahun dan 1 tahun. Anak saya yang 6 tahun sudah SD kelas 1, awal semester di kelas 1, ia kurang mendengarkan kami untuk rajin belajar dan mengerjakan PR, karena ia sangat suka menonton TV, akhirnya kami memutuskan untuk mencabut TV dan tidak ada lagi tv di rumah. Setelah tidak ada TV, anak saya berubah menjadi lebih baik dan nilai-nilainya di sekolah sangat baik. Yang ingin saya tanyakan, apakah benar sikap kami sampai sama sekali tidak memperbolehkan anak kami tidak menonton TV? Dan hanya boleh main ipad pada hari sabtu dan minggu saja.

  22. Saya ibu dengan 2 anak laki-laki, yang pertama berusia 6 tahun dan yang ke 2 berusia 2 tahun. Saya juga bekerja di instansi kesehatan yang berangkat pagi dan sampai rumah menjelang malam. Anak saya yang pertama sangat aktif, agak susah untuk diatur. Ketika dipanggil atau ditanya dia tidak langsung menjawab, ada kalanya dia marah-marah. Tetapi dia juga sebenarnya mempunyai hati yang lembut. Saya sering menasehatinya, kalau bicara tidak boleh sambil marah dan saya berikan contoh bagaimana bicara yang sopan. Kalau dia ingin mengatakan sesuatu, lama sekali dia berpikirnya tentang apa yang ingin disampaikannya. Apakah ini yang dimaksud dengan mental block? Bagaimana saya harus menyikapi anak saya yang sering marah? Dan bagaimana mengatasi anak saya yang tidak langsung menjawab ketika diajak bicara? Malah dia mengalihkan pembicaraan. Terima kasih atas jawabannya.

  23. Saya mau tanya, saya sudah berumur 19 tahun. Tetapi sampai detik ini saya masih cengeng. Kadang karena masalah yang sangat kecil, saya tidak bisa menahan tangis saya dan menangis di depan umum. Emosi saya juga sangat kekanak-kanakan. Saya masih suka membentak-bentak di depan umum, saya seperti anak kecil yang tidak punya malu. Apa yang harus saya lakukan? Itu sangat mengganggu tetapi saya tidak tau cara mengatasinya.

    • Masalah anda tidak bisa dijelaskan melalui proses tanya jawab disini. Anda bisa berkonsultasi dengan konselor yang bisa membantu anda, karena akan membutuhkan jawaban yang sangat kompleks untuk anak usia seperti itu.

  24. Saya berumur 16 tahun dan sangat merasakan apa yang anda tulis dalam artikel ini. Saya sering berusaha untuk merubah diri saya dengan melalukan hal hal positif dan berfikir positif selalu saja gagal ketika saya merasa keluarga saya tidak sehangat keluarga teman-teman saya. Sampai terkadang saya merasa tidak menyayangi keluarga saya sendiri.

  25. Anak saya sudah TK, berumur 5 tahun. Sama seperti yang dijelaskan diatas, anak saya kurang tertarik menceritakan apa yang terjadi di sekolah. Baru 1 minggu ikut les, dia malah tidak mau lagi katanya capek, tetapi kalau bermain sama teman-temannya kadang sampai sore. Kalau kita paksa dia mengamuk. Apakah itu tandanya karakter anak bermasalah waktu dewasanya. Terima kasih, mohon penjelasannya.

  26. Saya ingin bertanya.

    Saya seorang ibu berusia 24 tahun, saya memiliki anak perempuan berusia 3 tahun. Anak saya ini sulit sekali dengan ayahnya, apakah mungkin faktor ayahnya pernah meninggalkannya ketika anak sya berusia 1,5 hingga usia 2,5 tahun. Hampir 1 tahun suami saya dipindah tugaskan ke luar negri. Tetapi saat ini kita sudah tinggal bersama lagi, pertama kali kita tinggal bersama setelah hampir 1 tahun terpisah, anak saya sempat cemburu jika saya berdua dengan suami saya, dia selalu tidak ingin saya dekat-dekat dengan ayahnya. Padahal selama jarak jauh kita selalu menjaga komunikasi dengan baik. Skype setiap hari dan anak saya pun baik-baik saja selama itu. Tetapi sampai saat ini anak saya masih tidak bisa akrab dengan ayahnya? Mengapa ya?

    Dan satu lagi yang ingin saya tanyakan. Di usianya yang berusia 3 tahun ini, anak saya kalau ingin sesuatu harus dituruti. Jika dia ingin A, harus dituruti A, jika tidak dia menangis. Beberapa orang menasehati saya untuk jangan selalu menuruti kemauan anak, karena takut kebablasan sampai dia dewasa, dan akan semakin susah untuk mengendalikannya. Beberapa orang juga menasehati saya untuk sesekali menegurnya dengan pukulan, atau menghukumnya di kamar. Kadang saya dilema atas masukan orang-orang tersebut. Dalam hati kecil, ssya tidak ingin untuk kasar dengan anak saya, karena saya pribadi produk anak yang selalu ditegur dengan sikap keras oleh orangtua saya, misalnya dipukul dan lain-lain. Sampai sekarang saya masih ingat betul apa saja yang ibu saya pernah lakukan kepada saya ketika kecil, dan itu sangat membekas terhadap saya. Saya tidak ingin melakukan hal yang sama terhadap anak saya, tetapi saya sebagai ibu muda, kadang saya kurang bisa menahan emosi. Terkadang saya terpancing oleh situasi dan terpancing untuk memarahi dan membntak, bahkan terpancing untuk memukul si anak atau menjewernya. Terkadang saya dilema dan menyesal atas apa yang saya lakukan terhadap anak saya. Saya sering kali minta maaf terhadap anak saya, dan menjelaskan mengapa saya memukulnya, mengapa saya membentaknya. Dan anak saya meski berusia 3 tahun dia pun bisa mengucapkan “it’s ok bunda”. Hati saya kadang suka tersentuh mendengar kata-kata itu, tetapi terkadang dia masih saja melakukan hal yang sama beberapa hari setelah itu. Apa yang harus saya lakukan? Mohon jawabannya.

  27. Keponakan saya usia 5 tahun mau 6 September ini, dia suka bengong, tidak konsentrasi dan susah menghafal. Tidak memperhatikan sewaktu diajari di rumah maupun di sekolah. Anaknya pintar tetapi tidak mau memperhatikan. Kebanyakan bengongnya. Bagaimana cara mengajari anak seperti ini? Terima kasih

  28. Salam

    Saya adalah seorang siswi kelas 3 SMP. Ke 6 ciri karakter diatas terdapat pada saya. Saya anak yang kurang terbuka dan sulit bergaul dngan teman-teman sebaya, sehingga saya selalu kesepian. Di rumah saya sering mengurung diri, hanya mendengarkan musik dan sms-an. Saya sering dimarahi karna sulit menerima nasihat dan sering keluyuran.

    Saya merasa bahwa orangtua saya lebih perhatian dan menyayangi adik saya yang sangat sering mengganggu saya sehingga saya sering memarahinya.
    Pertanyaan saya, apa yang harus saya lakukan untuk mengubah sifat-sifat buruk saya tersebut? Karena tidak mungkin saya berprilaku seperti ini terus hingga dewasa.

    Mohon balasannya.
    Salam

    • Bagus anda telah sadar, bentuklah kebiasaan baik untuk mengubah diri anda. Misalnya disiplin beribadah, menjaga pergaulan yang baik, fokus pada sekolah, dan jika memungkinkan berprestasilah.

  29. Artikelnya cukup bagus, tetapi kenapa pembahasakannya anak bermasalah? Mungkin sebaiknya pakai definisi kenakalan anak atau kenakalan remaja. Karena di dunia pendidikan setahu saya tidak ada bahasa anak bermasalah, bahasanya kurang spesifik. Tetap semangat untuk masa depan bangsa.

  30. Adik saya berumur 9 tahun, masalahnya saat di rumah dia yang paling jago. Maksudnya dia suka membentak ibu atau yang lain sejenisnya, tetapi kalau di luar rumah dia malah suka malu-malu gitu. Bagaimana cara agar dia tidak suka membentak lagi? Dan bagaimana agar dia tidak malu-malu (penakut) lagi jika bertemu dengan orang lain?

  31. Saya ibu 2 anak, cewek 11 tahun dan cowok 7 tahun. Anak saya yang cowok 7 tahun, sejak 5 bulan yang lalu dia menunjukkan tanda-tanda poin 1,2,4,6 dan saya dapat laporan dari guru kelasnya kalau anak saya sering mengganggu di kelas (menangis dan teriak-teriak di kelas) dan sering ketakutan di bully temannya. Padahal temannya hanya mau duduk disebelahnya saja. Dia hanya punya 1 orang teman dekat yang baik sekali anaknya. Pelajaran dia di sekolah umumnya baik. Dia pandai membaca (diatas rata-rata teman sekelas) dan pelajaran matematika. Tetapi dia sering mengeluh kalau dia tidak pandai olah raga, dia pelari terlambat di sekolah, banyak keluhannya. Saya bilang dia kalau setiap orang punya talent berbeda, its ok. Tetapi karena kakaknya selalu top ranking di sekolah dari kelas 1 sampai kelas 6, sering mendapat medali untuk kompetisi berenang dan pelajaran, bahkan dikirim jadi duta sekolah untuk kompetisi dengan sekolah lain, sepertinya dia minder dengan kakaknya. Sebetulnya dia pun punya kemampuan seperti si kakak, tetapi sering on dan off, lebih banyak isengnya dan tingkahnya yang untuk sebagian orang lucu dan cute. Tetapi kalau terlalu sering orang (gurunya) juga akan menyebutnya mengganggu. Waktu disekolahan memperingati natal, karena kami muslim saya memberitahukan kalau kami tidak merayakan natal, teapi itu dibicarakan ke semua teman dikelasnya sehingga semua orang merasa tergannggu. Padahal saya maksudkan untuk memberitahu kalau itu ritual agama lain. Sehingga saya binggung sekarang harus bagaimana bersikap. Dia juga beberapa kali marah dengan asisten guru dikelas, dengan kata-kata yang kurang sopan. Apa yang harus saya lakukan agar anak saya menjadi mudah dalam bergaul, diterima oleh teman-temannya dan menurut dengan guru di kelas? Karena dengan saya di rumah dia jarang membantah, tetapi kalau di sekolah mengapa dia berlaku beda. Apa karena asisten gurunya sering mengancam dia sehingga dia merasa tidak aman? Apa yg harus saya lalukan. Apakah dengan terapy hypnosleep anak saya bisa menjadi baik di sekolah? Terima kasih.

    • Hypnosleep bisa membantu. Anda bisa langsung bertanya ke anak anda, atau ke sekolah dan menceritakan kasus anda, sekolah mungkin bisa membantu. Kerjasama sekolah dan orangtua akan sangat berdampak lebih baik untuk perkembangan anak anda.

  32. Anak saya perempuan berumur 10 tahun kurang 3 bulan. Saat ini saya merasakan anak saya menjadi penakut, tidak percaya diri, mudah marah, dan sulit diatur. Memang saya sering memarahinya, terkadang dengan teriakan dan bentakan, yang ingin saya tanyakan apakah anak saya bisa berubah? Bagaimana cara saya mengatasi diri agar tidak gampang marah kepada anak? Terima kasih

    • Bisa, mulailah dari diri anda. Jika anda penuh cinta dan sabar, dia akan mencontoh anda. Jika anda pemarah dan memukul, maka dia akan mengekspresikan kemarahan dengan memukul dan berteriak. Anak belajar dari contoh, bukan hanya nasehat yang tidak jelas dalam bayangan dan benaknya.

  33. Dear Pak Timothy

    Saya punya anak 1, sekarang sudah SMP kelas 1. 2 Bulan lalu dia ngambek tidak mau sekolah, sebelumnya dia sekolah di pondok, yang akirnya diminta pindah. Sekarang dia sudah pindah di SMP umum, namaun dalam perkembangannya dia sulit diatur, menang sendiri, tidak semangat, selalu telat bangun, sholatnya bolong-bolong, ke orangtua tidak mau menghormati. Harus bagaimana cara mendidiknya? Berbagai macam pendidikan sudah dicoba, tetapi hasilnya masih jauh dari harapan. Tolong masukannya supaya anak saya bisa menjadi semangat sekolah dan beribadah, serta hormat kepada orangtua.

    Terima kasih

    Salam
    Widodo DH

    • Ini adalah proses yang terlambat, anak belajar disiplin itu sejak dari TK, bukan sejak SMP. Sebaiknya anda ambil tindakan tegas namun penuh kasih sayang. Anda harus banyak belajar sekarang, daripada nanti anda kesusahan saat anak ini sudah beranjak SMU. Hindari bebrpikir untuk menyerahkan anak ini pada pihak lain untuk diajarkan disiplin dan hormat kepada orangtuanya selain dari anda sendiri. Kami memiliki banyak sumber yang sudah kami tuliskan di website ini, sangat praktis dan aplikatif. Selamat belajar.

  34. Poin 6 diatas ada pada anak saya yang saya ketahui dari gurunya ketika mengambil raport, jadi bagaimana untuk melatih supaya image tersebut hilang?

  35. Bagaimana cara mengatasi anak yang susah diatur? Sering sekali ngambek kalau punya peermintaan harus dituruti.

    • Mulailah diatur, anda memulainya dengan cara yang kurang tepat sehingga terjadi hal ini. Anda tahu, anak ini sudah saatnya belajar untuk diatur. Aturlah anak sesuai porsinya dan tetaplah menggunakan kasih sayang dalam memberikan peraturan tersebut. Mengatur anak tidak selalu harus dengan suara keras, tetapi bisa dengan himbauan, rayuan dan kasih sayang.

  36. Bagaimana cara mengatasi anak 6 tahun 9 bulan (SD kelas 1) yang tidak bisa komitmen? Semua janjinya dilanggar, saat ini sudah tidak mau masuk sekolah selama 1 bulan dengan alasan yang bermacam2. Kami sudah mulai cara yang paling halus yaitu dibujuk, dberi hadiah, sampai dimarahi tetap tidak mempan. Dengan kata lain “semau gue”

    Kami berdua bekerja dan ada PRT di rumah.
    Mohon sarannya Pak Timothy.

    • Coba berikan hypnosleep, bisa anda pelajari di artikel yang ada di website kami. Kata-katanya bisa “makin hari sekolah adalah hal yang menyenangkan” atau bisa juga anda cek mungkin ada hal yang tidak menyenangkan di sekolah bagi anak anda.

    • Untuk pembelian ebook dapat dilakukan secara online.
      Dengan cara melakukan pembayaran secara transfer.

      Ke BCA 463 040 6078
      Atas nama Alex Hadi Prajitno
      Sebesar Rp 59.000

      Untuk memudahkan pengecekan, ada baiknya jika anda mentransfer ke rekening BCA dengan jumlah yang unik.
      Misalnya Rp 59.088 atau Rp 59.001.

      Setelah melakukan pembayaran, silahkan konfirmasikan nama lengkap anda dan jumlah yang anda transfer melalui email.
      Link download akan dikirimkan melalui email setelah konfirmasi pembayaran kami terima.

      Terima Kasih

  37. Bagaimana caranya mendidik anak yang sering dimanja oleh bapak ibunya? Setiap ada keinginan pasti dipenuhinya dan anak menjadi anak ini jadi suka melawan pada orangtua, tidak menurut sama orangtua. Saya menyadari ini semua kesalahan orangtua yang selalu memanjakannya.

  38. Bagaimana caranya mengatasi masalah-masalah seperti menarik diri, menolak kenyataan dan kurang terbuka pada orang tua?

  39. Saya punya keluarga yang bisa dibilang tingkat emosinya tinggi. Ibu saya tidak bisa mengontrol emosi ketika sedang memarahi anak. Saya anak pertama, adik saya ada 2 yang pertama kelas 3 SMP, yang ini dia suka marah-marah membuat telinga saya pusing dan yang terakhir kelas 2 SD. Adik saya yang kelas 2 SD ini sangat bandel, tidak mau diatur, dan pemberontak. Sedangkan di rumah hanya saya yang bisa mengatur emosi adalah saya, dibandingkan ibu saya. Saya khawatir kondisi adik saya takutnya sampai dewasa menjadi seorang yang pemberontak. Bagaimana solusinya?

    • Berikan pengertian pada ibu anda, kami memahami mendidik dan mengurus anak bukan perkara mudah bagi seorang ibu (yang mungkin belum tau caranya), sarankan saja ibu anda untuk belajar dari website kami dan perlahan tetapi pasti pengertian itu akan muncul dari benaknya dan mempermudah urusan mengatur emosi ibu anda.

  40. Anakku masih ngompol padahal usianya sudah 9 tahun dan sekarang kelas 4 SD. Hampir semua metode sudah dilakukan dengan memberikan reward kalau dia berhasil tidak ngompol. Perilakunya saat dimarahin keliatannya mendengar, ia diam dan malah tampak jadi kaya orang bingung. Saya harus bagaimana ya?

  41. Sedih saya lihat kehidupan saya, sekarang umur saya sudah 20 tahun. Tetapi sampai sekarang saya jarang ngobrol dengan ayah, saya iri liat teman-teman yang lain bisa dekat dengan ayahnya, ngobrol bareng dan lain-lain. Sedangkan saya apa? (kadang saya berpikir hidup ini tidak adil) dan dalam hati ini, saya sangat benci sama ayah karena sering buat ibu menangis, taunya hanya marah-marah. Tidak pernah dia mengerti perasaan anak-anaknya, yang bisa saya lakukan hanya mengaduh dengan Allah dan minta keadilan.

    Beruntung anda mendapat ayah yang dekat dengan anda, perhatian, peduli dan ngerti arti keluarga.

  42. Salam inspiratif

    Putri saya berusia 13 tahun, sudah mulai senang dengan lawan jenis, kosentrasi belajar berkurang, tidak peduli dengan keadaan sekitar dan sedikit keras kepala. Apabila disuruh yang berkenaan dengan kepentingannya saja dia agak sulit (seperti belajar, sholat, mandi dan lain-lain).

    Belum lama ini dia sering berbohong dalam urusan pulang sekolah, padahal jam 13.30 kegiatan sekolah sudah usai tetapi selalu sampai rumah menjelang magrib (jarak sekolah ke rumah hanya 30 menit). Dia memberi alasan karena belajar kelompok, ada pelajaran tambahan dan lain-lain yang berurusan dengan sekolah. Menurut saya itu hanya sekedar untuk membela diri agar tidak terlihat salah.

    Apa yang harus saya lakukan? Bagaimana mengatasinya?
    Terima kasih.

    • Pahami saja bahw itu normal, usia seperti itu adalah usia dimana dia belajar tentang komunitas sosialnya. Yang perlu dilakukan adalah anda berubah menjadi temannya, teman tidak menasehati tetapi mengerti dan “mengarahkan dia” serta mau mendengar.

  43. Saya mempunyai anak dan anak tiri (adopsi), antara anak saya dan anak tiri saya sering terjadi iri hati.padahal saya sudah berusaha untuk adil. suami saya terkadang juga merasa jengkel dan masa bodoh karena kenakalan anak saya sendiri. saya pikir kenakalan itu hanya untuk mencari perhatian kita saja. bagaimana solusi agar anak saya bisa nurut dan ga ada iri satu sama lain, tolong solusinya. Trims

    • Anak tidak memiliki logika berpikir dan berperasaan seperti orang dewasa, tetapi mereka tahu hal sederhana baik dan jahat. Bagaimana supaya baik? Perhatikan, cintai dan dimengerti. Dimengerti ini adalah bagian dari proses yang butuh waktu, cobalah berkomnikasi dari sudut pandang anak, berdirilah sejajar, berkomunikasilah dan belajar mengerti dia.

  44. Selamat pagi bapa. Apa kabar hari ini?

    Saya ingin bertanya, ketika saya memutuskan untuk mengurus anak adik suami sejak 0-5 tahun (sekarang), saya bersikap hati-hati dalam menangani perkembangan emosi anak tersebut. Saat ia butuh bermain, saya membaurkannya dengan saudara kandungnya. Banyak hal yang bertolak dari apa yang saya tanamkan. Setiap kali ia bermain setiap kali pula saya memberikan pengertian dan penjelasan. Saat ini saya harus menitipkannya pada ibu kandung si anak dalam jangka waktu 2 bulan, karena saya tugas keluar.

    Pertanyaan saya, bagaimana dampaknya pada anak ketika kita meninggalkannya dalam kurun waktu tersebut?
    Bagaimana saya harus bersikap? Apa solusinya?

    Terima kasih

    • Dampaknya, anak akan belajar kebiasaan baru yang mungkin bertentangan dengan pola asuh anda. Sikap anda, bisa menerima atau juga bisa bernegosiasi, tentang kebiasaan dan pola anda dalam mengasuh anak ini.

  45. Saya mempunyai adik sepupu umurnya 5 tahun, setiap hari ditemani oleh baby sitter.
    Anak ini sangat sulit mendapat bujukan bahkan agak nakal, tetapi jika ada orang tuannya anak ini berkelakuan munafik dalam arti jadi penurut.

    Jadi bagaimana seharusnya memperlakukan anak ini dengan baik agar baby sitternya bisa betah?

  46. Saya mau tanya. Saya punya ponakan suka “ngebleng”, kalau lagi bengong sering tidak denger samping kanan kiri. Kita goyang-goyangin badan tidak di respon tetapi bengong. Apakah ada gangguan kejiwaan? Terima kasih

  47. Salam kenal Pak, saya salah satu pendidik untuk anak usia balita. Beberapa anak didik saya mempunyai kecenderungan untuk susah diatur dan juga berkata negatif. Bagaimana cara efektif untuk meningkatkan harga diri seorang anak? Dan mohon penjelasan lebih lanjut tentang 3 jenis kebutuhan anak dan bagaimana cara penerapannya dalam dunia sehari-hari?

    Terima kasih

    • Harga diri ditingkatkan tanpa ada pengrusakan seperti makian, pelabelan dan pelampian emosi secara tidak sehat dari ortu dan pendidik.
      Rasa aman dan penerimaan, terima dia apa adanya dan berikan rasa aman (dari takut, kuatir dan cemas), jadilah sandaran bagi anak yang perlu tahu dan tidak tahu apa-apa tentang dunia ini.
      Kontrol diri, ajarkan untuk mengambil keputusan tentang kegiatan sehari-hari. Seperti: mau les jam berapa? mau makan jam berapa? dll.

  48. Anak saya berusia 18 tahun, di rumah asyik sendiri dengan dirinya sendiri dan tidak peduli ada kerepotan apapun di rumah. Setiap hari di depan komputer buka internet atau melukis sampai berjam-jam. Kalau dipanggil dimintai tolong apa-apa marah, disuruh sholat marah. Dulu waktu SD SMP nilai masih bagus masih masuk peringkat, sekarang di SLTA mengeluh terus katanya pelajaran sulit. Padahal teman-temannya waktu SD SMP yang dulu dibawahnya sekarang malah bagus.

    Saya betul-betul tidak mengerti kenapa?
    Saya khawatir sebab dia dinasehati diam tetapi tidak dilaksanakan.
    Bagaimana sebaiknya mengatasi anak seperti ini?

    • Coba pahami dulu, dia mendapatkan kenikmatan di dunianya (komputer) sendiri daripada di dunianya dalam keluarga. Coba koreksi dahulu, apakah dia sering tidak mendapat perhatian atau kasih sayang yang tidak bersyarat.

  49. Ya setuju sekali, keluarga memang menjadi faktor yang penting dalam pendidikan seorang anak.
    Salam kenal ya.

  50. Saya mempunyai anak laki-laki usia 6 tahun 10 bulan, sampai sekarang kalau makan tidak mau sendiri, maunya disuapi. Kadang-kadang saya suka membandingkan dengan keponakan saya yang usianya sama, tetapi sudah mandiri untuk makan sendiri. Anak saya tidak merasa termotivasi, tetap tidak mau makan sendiri. Apakah sikap saya salah? Bagaimana cara menyikapi sikap anak saya ini?

    • 1. Kalau makan suruh makan sendiri, sebaiknya anda katakan dahulu “nanti mulai minggu depan adek mulai makan sendiri ya, mama sudah tidak menyuapi lagi, sekarang mama ajarkan dan bantu bagaimana makan yang baik”.
      2. Gunakan teknik hypnosleep.

  51. Bagaimana memberikan perhatian kepada anak dengan keadaan saya dan suami sudah pisah? Dan semenjak pisah saya tidak bisa memberikan perhatian seperti anak-anak lain, karena saya tidak tinggal bersama anak. Disisi lain saya dilarang untuk menemui anak saya. Bagaimana cara mencari perhatian anak dalam keadaan ini seperti ini? Anak saya sekarang berumur 3 tahun.

    Terima kasih

  52. Bagaimana cara menghadapi anak usia 10 tahun agar tetap tenang mengatasinya dan dia mau mengikuti aturan yang kita buat?

  53. Saya punya 2 anak tiri yang selalu mencari perhatian, kalau dinasehati selalu dianggapnya mengganggu, banyak menuntut ini itu, suka menjelekan orang lain dan selalu menganggap merekalah yang paling benar.

  54. Permisi, jika diperkenankan apakah saya boleh mengetahui nama penulis dari artikel ini? Hal ini berkaitan dengan saya jadikannya artikel di atas dalam tugas kuliah saya. Terima kasih.

  55. Memahami ciri-ciri karakter anak yang sedang memiliki masalah sangat baik. Bagaimana caranya menghadapi kelakukan anak yang menurut saya memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan dalam artikel disini?

  56. Jujur, apa yang ditulis diatas itu yang aku alami sekarang, kadang aku pengen seperti orang normal
    Apa aja yang harus aku lakukan supaya sifat aku ini berubah?

  57. Anak saya berusia 2 tahun, setiap bermain suka menghancurkan semua mainannya. Sifatnya yang suka pemarah dan tidak suka tidur malam.
    Bagaimana cara mengatasi sifat anak saya ini?

  58. Anak saya berumur 10 tahun, sifatnya suka membantah, cuek, keras kepala, tetapi paling penakut.
    Saya sering terbawa emosi dengan sikapnya. Bagaimana cara mengatasi anak dengan sifat seperti itu?
    Terima kasih

  59. Saya memiliki anak 5 tahun 3 bulan, 4 orang anak tiri yang sudah gadis setingkat SMA dan kelas 3 SMP. Anak saya yang berumur lima tahun ini sering bermain dengan kakak-kakaknya, tetapi yang namanya masih kecil banyak prilakunya yang cengeng dan merasa dirinya yang paling disayang, sehingga ketika sedang bermain dia sering dengan adegan menumbuk, menyepak, pokoknya adegan-adegan berkelahi, sehngga kadang-kadang kakaknya ini kena. Seperti baru saja terjadi saat sedang bermain, anak saya yang lima tahun ini memukul muka kakaknya sehingga bapaknya memukuli anak saya yang lima tahun ini, dan selalu menafsirkan setiap anak saya yang lima tahun ini memukul atau menyepak dalam bermain ditafsirkan suami saya kalau anak saya membenci kakaknya. Seringkali diucapkan suami saya kata-kata tidak mengizinkan prilakunya ini terhadap kakaknya kepada anak saya yang masih 5 tahun ini, padahal anak yang lima tahun ini, anaknya juga. Bagaimana sikap saya untuk melihat keadaan ini?

  60. Salam,

    Saya sudah membaca e-book 6 cara mendisiplinkan anak. Sebuah e-book yang sangat menarik dan sangat memberkati, tetapi masalahnya rasanya apa yang tertulis dalam e-book tersebut agak sulit untuk bisa saya terapkan kepada salah satu anak saya yang berusia 12 tahun. Dia seorang lelaki, karena anak saya ini hampir sama skali tidak pernah memiliki rasa bersalah ataupun menyesal karena sudah melakukan hal yang buruk atau tidak baik, dan hampir tidak memiliki beban untuk menjadi lebih baik lagi.

    Misalnya, ia dapat nilai jelek di sekolah, ketika ditegur atau dinasehati ia tidak menunjukkan sikap menyesal atau malu karena nilai jelek yang ia dapat dan tidak nampak usaha dia untuk memperbaiki nilai tesebut. Dia nampak santai saja seperti tidak ada sesuatu yang buruk terjadi, atau ketika dia mendapat peningkatan nilai dan kami sebagai orangtuanya memuji atau bahkan memberi hadiah (padahal nilai yang diperolehnya juga masih sangat rendah) ia pun akan menunjukkan sikap cepat puas dan tidak berusaha menjadi lebih baik lagi. Segala cara sudah kami lakukan untuk membawanya terapy, tetapi seperti sikat gigi setiap hari, mandi, belajar atau menjaga barang-barang pribadinya sekalipun harus terus selalu kami ingatkan. Tidak pernah ada motifasi dalam dirinya untuk berubah atau menjaga apa yang dia punya.

    Sekalipun kami ingatkan untu sikat gigi misalnya, dia pun tidak langsung melakukannya tetapi dibutuhkan minimal 5 kali pemberitahuan barulah dia melakukan, dan hal kecil tersebut selalu terjadi setiap hari. Dia terlihat tidak perduli dan tidak malu ketika melihat ayahnya menghabiskan jutaan uang untuk membayar guru privat untuk memberinya pelajaran tambahan di rumah, tetapi hasilnya ia tetap saja mendapat nilai terburuk di kelasnya. Dia selalu memiliki alasan atas (yang kalau boleh disebut sebagai) kesalahannya.

    Sudah 2 kali sudah saya bawa dia pergi test IQ di 2 rumah sakit berbeda dan hasilnya IQ anak saya sebenarnya cukup bagus yaitu 113 tapi entah kenapa dia seperti tidak “mampu” mengikuti pelajaran. Saya dan suami melihat anak kami ini memiliki sifat pemalas dan mementingkan diri sendiri yang sangat tinggi. Dia tidak perduli apa yang orang rasa dan yang penting untuknya adalah dia happy saja, dan ketika dia tahu dia sudah menyakiti atau membuat orang lain kecewa, tidak pernah ada rasa penyesalan atau malu yang ia tunjukkan bahkan dia malah menyalahkan orang lain. Sungguh saya dan suami sangat bingung menangani anak kami yang satu ini sebab adik-adiknya yang lain tidak ada yang seperti ini.

    Sometimes I really dont know what do I suppose to do but I know I must do something! Please give me some advices.
    Many Thanks

    • Cobalah dengan menerima dia apa adanya dan mencintai anak ini tanpa syarat. Jika IQ nya tinggi maka artinya tidak ada masalah di kognitifnya. Hanya masalah mental yang terkesan miskin. Miskin emosi bisa awal dari masalah ini, misalnya kurang memiliki kedekatan yang maksimal dengan orangtua. Coba cintai, dengarkan dan belajar melihat problema dari sudut pandangnya.

  61. Saya bingung mencari cara yang tepat untuk menghadapi anak perempuan saya yang berusia 13 tahun, mulai senang dengan lawan jenis, tidak kosentrasi belajar, agak cuek dan mulai keras kepala, tetapi bila di nasehati dan ditanya sangat pintar memberi alasan yang sebenarnya saya merasa itu hanya sekedar untuk membela diri saja agar tidak terlihat salah. Memang dari kecil anak saya tidak tinggal bersama saya melainkan dengan neneknya di kota lain, walau begitu saya rutin menelepon bertanya keadaannya, sekolahnya, mendengar curhatnya. Saya takut ini tidak baik untuk dia kelak, apa yang harus saya lakukan secara kondisi berjauhan?

    Terima kasih

    • Dengan kondisi orangtua yang jauh mungkin teman sebayanya dapat memberikan kebutuhan yang masih kosong tersebut. Telepon setiap hari tidak menjamin keinginan hatinya terpenuhi, anak seusia ini yang dibutuhkan adalah pemahaman emosi, dimengerti kebutuhan emosinya.

    • Anak saya sekarang 7 tahun, tetapi dari usia 5 tahun suka marah-marah tanpa sebab. Misalnya dibangunin untuk mandi marah, untuk belajar marah, disuruh sholat marah juga. Tidak cuma marah, tetapi juga teriak-teriak. Bagaimana cara mengatasinya? Mohon jawabannya, terima kasih.

    • Pelajari hypnosleep yang ada pada bagian artikel di website ini. Berikan sugesti “semakin hari semakin sabar dan bergembira”, serta berikan contoh kehidupan yang sabar, baik dan tontonan film yang tidak agresif.

  62. Anak saya berumur 9 tahun, tetapi dalam segala hal misalnya sholat, belajar, waktunya tidur, mengaji, bahkan makan pun harus dibilangin terus, bagaimana supaya anak saya bisa tau sendiri tugas-tugasnya?
    Terima kasih

  63. Bagaimana saya mengatasi anak saya, ternyata anak saya juga termasuk dalam 6 ciri anak bermasalah, dan usianya sudah 15 tahun?
    Yang lebih saya bingung lagi adalah usia saya 34 tahun, dan setelah membaca artikel ini ternyata saya sebagai orangtua juga termasuk dalam 6 ciri anak bermasalah.
    Harus bagaimana saya memulai?

  64. Keponakan saya sudah kelas 6 SD. Dia tidak pernah mau disuruh bahkan ketika kita bilang tolong saya. Dia tidak mau mendengar nasehat siapapun, kecuali nasehat saya, itupun juga harus pada waktu yang tepat. Ayah dan ibunya bercerai, dia ikut ibunya tinggal di rumah neneknya, dia sering sekali dimarahi karena bandel dan sering sekali diolok karena dianggap selalu berlaku seperti anak kecil, sehingga kakeknya harus sangat keras sekali padanya. Kira-kira apa yang salah dengannya? Dan bagaimana sebaiknya mendidik dia? Saya sangat kasihan sekali padanya bila ini terus berlanjut sampai dia dewasa.

    • Dia membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Perhatian yang dimaksud disini adalah dimengerti bukan diperhatikan “sudah makan atau kebutuhan fisik”. Yang dilakukan sebenarnya adalah bentuk lain mencari perhatian. Minta perhatian tentu saja dijawab dengan perhatian, anda penjelasan detail tentang bagaimana memberikan perhatian kepada anak semacam ini di buku 7 Hari Membentuk Karakter Anak.

  65. Bila mental blok sudah terlajur terbentuk pada diri seseorang yang sudah dewasa, apakah ada solusinya?

    Terimakasih atas jawabannya.

  66. Saya punya 2 anak putri, yang pertama usia 6 tahun dan yang kedua usia 2 tahun. Sifat kedua anak ini sangat berbeda, si adik senang sekali merebut apa yang dipunyai kakaknya dan menganggap semua miliknya, boleh dibilang menang sendiri dan semaunya. Jika menginginkan sesuatu, dia memukul untuk mendapatkan apa yang dia mau, atau jika tidak suka sesuatu dia membanting. Sedangkan si kakak sering kali mengalah, sampai kesabarannya hilang karena terlalu sering mengalah pada adik, sampai-sampai ketika dia kesal sepertinya dia sangat membenci adiknya, dia berteriak pada adiknya dan kelihatan sangat marah. Kami orangtuanya seringkali menasehati si kakak supaya mengalah pada adiknya, tetapi dia bilang adiknya itu menyebalkan.

    Bagaimana solusi untuk masalah seperti ini?
    Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih, Tuhan memberkati.

    • Terapkan disiplin dan contoh perilaku yang anda harapkan dari si kecil. Jika ada perilaku yang tidak baik dan menganggu kakaknya berikan contoh perilaku yang sebaiknya dia lakukan. Selagi kecil “paksa” anak mengikuti contoh kita. Paksa disini berarti memberikan contoh sesering mungkin dan bantu si kecil memunculkan perilaku trsebut.

      Untuk cara mendisiplinkan anak, anda dapat mendownload E-Booknya secara gratis 6 Cara Mendisplinkan Anak, semoga bermanfaat.

  67. Selamat pagi..
    Saya ingin tanya, anak sulung saya selalu cari-cari perhatian dengan selalu menggoda adiknya, jarak usia mereka 2,5 tahun. Setiap mereka bertengkar, saya tidak pernah membela salah satunya, keduanya saya beri pengertian apa kesalahan si kakak dan apa kesalahan si adik.

    Kira-kira sudah tepatkah cara saya menghadapi mereka? Tetapi terkadang saya lepas kontrol dengan menyalahkan si kakak apabila si adik sampai menangis. Saya takut jika sikap saya bisa menurunkan rasa percaya diri si kakak. Sebaiknya bagaimana cara yang tepat menyelesaikan problem saya? Karena akhir-akhir ini si kakak lebih tidak mau mengalah dengan adiknya.

    • Buatkan aturan yang jelas dan batasi hak si kakak. Misal mainan di sita Ayah selama 2 hari atau sejenisnya, ambil haknya. Aturan harus dikomunikasikan terlebih dulu, hindari tiba-tiba anda menyita mainan, ada baiknya segala sesuatunya di informasikan terlebih dahulu dan jelas.

  68. Kalau memang anaknya super jahil bagaimana? Dibilangin malah tambah gila tingkahnya
    Padahal dibilangnya dengan cara halus

    • Anak jahil adalah anak yang sedang mencari perhatian. Dia tahu itu salah, tetapi dia sedang ingin diperhatikan dan mendapatkan kasih sayang.
      Dia tidak butuh diberi tahu, tetapi dia butuh diperhatikan dan disayangi.

  69. Jadi pada dasarnya banyak cara dan alternatif untuk mendidik karakter anak, ada yang mau saya sharingkan bahwa setiap anak pada awal muanya adalah bersih atau suci, tinggal kita sebagai orang tua yang melestarikan. Suatu contoh anak kalau di rumah patuh terhadap orangtua tetapi setelah keluar dari rumah ada perbedaan. Mungkin itu harus digali, perbedaan apa yang sangat menonjol.

  70. Assalamualaikum..
    Begini pak, saya sebagai salah satu pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini, saya mempunyai masalah. Si anak susah dibawa kerjasama, susah diatur dan bagaimana caranya supaya belajar di sekolah itu dari hari-ke hari itu tidak jenuh dan membuat si anak gembira, betah dan besoknya mau untuk sekolah lagi?

    Saya tunggu jawabanya
    Terima kasih

    • Anak butuh cinta dan kasih sayang, anak yang tidak menurut artinya sedang butuh perhatian. Sarankan orangtua untuk mencintai anaknya, untuk penjelasan secara lengkap bisa anda baca pada buku kami7 Hari Membentuk Karakter Anak atau anda dapat merangsang anak sebelum belajar dengan bermain bersama atau menyanyi. Lakukan kegiatan yang riang bersama-sama.

  71. Anak saya sangat aktif, saya takut itu menjadi tabiatnya kelak.
    Bagaimana sebaiknya pembentukan karakter anak pada usia dini?

    Terima kasih

  72. Saya ingin curhat tentang anak saya yang pertama berumur 20 bulan. Sekarang dia dalam keaadaan ingin mengetahui segala sesuatunya dan keadaan lingkungan di rumah, ayah bekerja, sedangkan saya masih menjadi ibu rumah tangga dikarenakan habis melahirkan. Anak kedua kami sekarang berumur masih 2 bulan dan dalam mengurus keperluan anak saya yang pertama saya juga dibantu oleh seorang baby sitter.

    Saat ini kalau menurut pendapat saya, anak saya yang pertama sedang mengalami masa-masa agresif, dimana jika ia merasa gemas akan mencubit lawan bicara atau bermainnya. Dan apabila dinasihatkan atau diajak berbicara berdua sering acuh dan pura-pura menanyakan ini itu. Jika meminta sesuatu tidak diberi kadang memukul.

    Yang ingin saya tanyakan, bagaimana menyikapi perilaku anak yang sedang menghadapi tahap ini? Dan bagaimana cara mendisiplinkan anak sejak dini?
    Terima kasih

    • Pada dasarnya anak tidak punya konsep bagaimana aturan hidup di dunia, semua perlu belajar. Tidak ada masalah jika di awal anak suka semaunya, acuh tak acuh, berlaku agresif semaunya. Yang harus dilakukan adalah buatlah aturan untuk dia. Ajarkan 2-3 aturan dasar dan konsisten orangtua lakukan serta contohkan. Anda bisa membaca beberapa pertanyaan dan jawaban di atas, ada banyak sekali tips untuk anda.

  73. saya sudah berumur 33 tahun, tetapi sampai saat ini masih merasakan beberapa efek seperti:
    1. kurang terbuka pada ortu (terutama ibu)
    2. menanggapi negatif (sudah semakin berkurang dengan bertambahnya usia dan kedewasaan)
    3. menarik diri
    4. menolak kenyataan

    Apa yang harus saya lakukan agar apa yang saya alami ini tidak sampai terulang terhadap putra-putri saya nanti?

    Sampai saat ini saya masih tetap berjuang untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang saya alami, sangat sulit dan butuh waktu yang sangat panjang dan lama mengingat saya tidak didampingi psikolog atau ahli yang mengerti tentang hal ini

    Beruntung, pasangan saya saat ini sangat mendukung dan mengerti kondisi saya, tetapi saya juga tidak mau jika hal ini terus berlanjut nantinya merusakkan hubungan yang tengah kami jalin, karena setiap orang ada batas kesabaran dalam menghadapi sesuatu.

    Apa yang harus saya lakukan? Apakah saya harus menemui psikolog atau psikiater?

    Terima kasih sebelumnya

    • Belajarlah menerima diri sendiri dan berterima kasih kepada diri sendiri. Cobalah berlatih berterima kasih terhadap kehidupan ini, tulis setiap hari 25 hal yang anda syukuri setiap harinya pada selembar kertas selama 30 hari. Cara ini dapat membantu orang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

      Jika anda membutuhkan obat anda bisa ke psikiater, tetapi jika tidak membutuhkan obat bisa ke psikolog. Pendekatan mereka menangani masalah kejiwaan (emosi) berbeda didalam hal itu (ada bantuan obat atau tidak).

  74. saya sangat senang membaca artikel anda, disini yang ingin saya tanyakan bagaimana cara menumbuhkan kembali rasa percaya diri pada anak yang sudah berumur 10 tahun?

    • Buatlah metode iklan seperti di tv, ulang terus kata-kata positif kepada anak anda sehingga dia sadar bahwa “label” nya adalah dia anak yang hebat dan percaya diri.

      Fungsi iklan adalah mengingatkan bukan? Membranding sesuatu produk, misal jika saya katakan pasta gigi anda ingat apa? kecap? mie instant? Anda sudah punya label untuk itu kan? Nah, lakukan itu berulang-ulang, misal: kamu anak hebat, anak yang luar biasa, mama yakin kamu bisa nak dan lain-lain.

  75. anak saya berumur 3,5 tahun, ia sudah ikut les menghafal huruf dan bahasa inggris. Dia sudah melakukannya dengan baik dan dia sudah bisa di uji dengan huruf diacak. Tetapi giliran disuruh menulis ia sangat susah sekali diajari, bahkan sampai di bentak pun tetap juga tidak mau.

    mohon kpd bpk Timothy sarannya
    terima kasih

    • Pada usia segitu anak tidak perlu dipaksakan menulis, dan tidak perlu diberi stimulasi dengan bentakan saat belajar. Hal itu justru akan membuat dia trauma untuk belajar. Proes belajar ada tahapannya, seperti anak baru lahir tidak bisa langsung jalan, sama dalam menulis pun anak butuh waktu dan penyesuaian.

      Sebagai orangtua hal ini tidak perlu dikuatirkan, pasti dia akan dapat melaluinya. Berikan saja cinta dan kasih sayang saat dia belajar, maka dia akan suka sekali belajar (karena dia mengkaitkan rasa nyaman disayangi saat belajar).

  76. anak saya umur 2,5 tahun terkadang keras kepala, kalau A harus A tetapi terkadang juga penurut dan mengerti dengan orang lain.
    hal tersebut apakah termasuk anak bermasalah? dan bagaimana cara mengatasinya?

    terima kasih atas jawabannya.

  77. Semakin saya membaca artikel ini serasa makin banyak yang saya tidak tahu, mana yang boleh dan tidak untuk anak

    • Sering-seringlah berikan label dan kata-kata positif yang dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Buatlah metode iklan seperti di tv, ulang terus kata-kata positif kepada anak anda sehingga dia sadar bahwa “label” nya adalah dia anak yang hebat dan percaya diri.

    • Saya punya adik kelas 3 SMP, kedua orangtua saya sudah meninggal. Adik saya itu maunya semua yang dia minta harus dituruti, bergaul semaunya dia, belajar juga malas, dan kalau dinasehati itu selalu saja membantah. Setiap kali dimarahi setelah melakukan kesalahan, dia selalu pergi atau tidur di rumah saudara, dan tidak mau pulang. Apa yang harus saya lakukan?

    • Perbaiki cara komunikasi anda. Pada dasarnya manusia mau berubah dan tidak suka dirubah. Berikan keteladanan, ubah cara berbicara lisan menjadi tindakan. Cobalah mau mendengarkan dan mengerti dia, karena anda kakaknya maka sebaiknya tidak perlu memposisikan diri anda menjadi orangtuanya, jadilah diri anda sendiri yang cinta dengan saudaranya dan komunikasikan itu.

    • Anak lahir dalam keadaan fitrah atau putih bersih, akan jadi merah, hijau bahkan hitam adalah hasil dari pengasuhan kita, untuk itu ayah atau bunda mari kita warnai hidup anak kita dengan pembiasaan serta pendidikan yang baik agar generasi penerus kita menjadi generasi sehat rohaninya. Jangan jadikan anak-anak kita pelampiasan amarah kita, karena apabila hal ini terjadi suatu hari nanti kita cuma akan terpuruk dan menyesali dengan apa yang telah kita lakukan.

    • Saya adalah seorang mahasiswi, usia saya 23 tahun. Saya berkali-kali membaca tentang karakter anak, kemudian saya beranggapan kalau pola asuh orangtua kepada saya adalah salah, karena sediktnya ciri-ciri anak yang mengalami mental blok tersebut ada pada diri saya. Lantas bagaimana saya bisa membangun rasa percaya diri saya untuk menuju cita-cita tanpa terhambat apapun?

    • Percaya diri dibangun dengan disiplin diri yang baik. Walau anda mengalami pola asuh yang salah (menurut anda), untuk menumbuhkan rasa percaya diri anda butuh tekad untuk disiplin, misalnya anda tidak pandai dalam berbahasa inggris dan tidak percaya diri (otomatis) jika harus berbicara dengan turis asing yang fasih berbahasa inggris. Nah supaya anda percaya diri maka anda disiplin belajar dan latihan, sehingga anda percaya bahwa diri anda sudah fasih berbahasa inggris. Sama halnya dalam bidang kehidupan anda yang lain, semoga membantu.

Comments are closed.